Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi
ini, siwsa dapat:
- Mendefinisikan benda
- Menganalisis gerak benda
- Mengidentifikasi dan menjelaskan penyebab gerak benda
- Mendefinisikan momen gaya
- Menyatakan secara matematik momen gaya
- Menghitung momen gaya dari gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda tegar
- Mendefinisikan kondisi benda seimbang
- Menganalisis faktor-faktor penyebab kondisi benda seimbang
- Menggunakan syarat keseimbangan statis untuk pemecahan masalah sistem partikel
- Menggunakan syarat keseimbangan statis untuk pemecahan masalah sistem benda tegar Kegiatan
Informasi
A. Definisi Benda
Benda adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan volum.
Dalam kajian ini benda dibedakan
menjadi 2 yaitu partikel (benda titik) dan benda tegar
Partikel (benda
titik) adalah benda padat yang volumnya sangat kecil sehigga dianggap sebagai
titik.
Benda Tegar adalah benda padat
yang tidak berubah bentuk apabila dikenai gaya luar
B.Gerak Benda
Gerak Benda ada 2 yaitu
gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi
adalah gerak menggeser/berpindah tempat
Penyebab benda
bertranslasi karena adanya gaya yang bekerja pada pusat benda
Gerak rotasi adalah
gerak berputar melalui titik tumpu atau
Penyebab benda
berotasi :
1. Momen gaya
2. Kopel
Di sini partikel
dianggap tidak mengalami gerak rotasi
karena bendanya sangat kecil.
Untuk benda tegar,
gerak rotasinya dapat disebabkan olah:
1. Momen gaya atau
torsi (τ)
Momen gaya (τ) adalah hasil
kali antara besar gaya (F) dengan jarak titik tumpu ke garis kerja gaya (d)
Dengan (d) disebut juga lengan gaya
a. Besar momen gaya
untuk gaya yang tegak lurus dengan lengan
gaya (d)
A = Titik tumpu
Akibat gaya F
yang memiliki jarak d dengan titik tumpu A, batang AB berputar searah jarum jam.
Besar momen gaya gaya F terhadap titik A adalah τ = F x d
Dengan satuan Nm (newton meter). Momen gaya
merupakan besaran vektor di sini merupakan momen gaya positif
b. Besar momen gaya untuk gaya yang membentuk sudut dengan panjang benda (l)
Dari gambar, A titik tumpu
Akibat gaya F
membnetuk sudut θ dengan panjang batang AB memiliki jarak d dengan titik tumpu A , maka
besar d = AB sin θ
Batang AB berputar berlawanan arah dengan jarum jam.
Besar momen gaya F terhadap titik A adalah τ = F x d
τ = F x AB sin θ
Momen gaya merupakan momen gaya negatif karena
berputar berlawanan arah jarum jam
τ = - F x AB sin θ
2. Kopel
Kopel adalah pasangan 2 gaya sejajar sama besar, tapi berlawanan arah.
Kopel memiliki momen kopel (M) yang besarnya merupakan hasil kali besar salah satu gaya (F) dengan jarak (d) kedua gaya tersebut. Dengan demikian secara umum momen kopel juga dituliskan menjadi
M = F x d.
Momen kopel juga ada 2 yaitu momen kopel positif, jika benda berputar searah jarum jam dan momen kopel negatif jika benda berputar berlawanan arah jarum jam
Kopel adalah pasangan 2 gaya sejajar sama besar, tapi berlawanan arah.
Kopel memiliki momen kopel (M) yang besarnya merupakan hasil kali besar salah satu gaya (F) dengan jarak (d) kedua gaya tersebut. Dengan demikian secara umum momen kopel juga dituliskan menjadi
M = F x d.
Momen kopel juga ada 2 yaitu momen kopel positif, jika benda berputar searah jarum jam dan momen kopel negatif jika benda berputar berlawanan arah jarum jam
|
No comments:
Post a Comment